Rumah Pengasingan Bung Karno merupakan tempat Soekarno menjalani hukuman pengasingan sebagai tahanan politik. Soekarno diasingkan di Ende, Flores pada 14 Januari 1934 selama 4 tahun (1934-1938) sebelum dipindahkan ke Bengkulu.
Selama di Ende, Soekarno dan keluarganya tinggal di sebuah rumah di tengah perumahan penduduk biasa milik Abdullah Amburawu yang sederhana, tidak bernomor dan beratap ilalang.
Setelah Indonesia merdeka, Soekarno mengunjungi Ende lagi untuk pertama kalinya pada tahun 1951. Pada kesempatan tersebut Soekarno bertemu dengan Abdullah Amburawu dan meminta agar rumah tinggalnya dijadikan museum.
Pada kesempatan kedua ke Ende tahun 1954 Soekarno meresmikan rumah tsb menjadi Situs Bung Karno (16 Mei 1954).
Memasuki Rumah Pengasingan Bung Karno - seperti biasa kalo saya memasuki situs bersejarah atau tempat2 tertentu membuat badan saya merinding dan kepala berat - kita bisa melihat dan merasakan bagaimana keseharian Bung Karno dan keluarga dalam pengasingan. Peninggalan2nya terbilang lengkap dan terawat baik. Banyak masyarakat dan ada museum di luar negeri yang mengembalikan apa yang dulu diambil/dibeli dari rumah pengasingan tersebut untuk kembali dirawat negara.
Saya bisa membayangkan betapa galau dan gelisahnya Bung Karno diasingkan, diawasi bahkan tidak boleh menulis. Itu sebabnya Bung Karno setiap sore berjalan2 ke pantai hingga muncul gagasan butir2 Pancasila. Bung Karno juga seorang pelukis dan lukisan2nya sangat indah. Maka, karena dilarang menulis dan berkorespondensi, Bung Karno membuat cerita drama pementasan. Di Ende pula Bung Karno mempelajari lebih jauh tentang agama Islam dan belajar sejatinya pluralisme dalam pergaulannya dengan pastor2 di Ende.
Selamat memperingati dan memaknai
HARI PAHLAWAN NASIONAL
Pahlawanku, Teladanku
10 November 2022
#haripahlawannasional2022 #10november
#bungkarno #rumahpengasinganbungkarno #ende
#blessingtonetours
Sumber : https://m.facebook.com/story.php?